Sejak 22 Februari lalu, Indonesia telah berpartisipasi dalam pameran
retail MUBA yang digelar di Basel, Swiss. Dalam pameran yang akan berlangsung
10 hari hingga 3 Maret mendatang itu, Kementerian Perdagangan mengkoordinasi 48
pengusaha kecil dan menengah untuk memamerkan produk-produk unggulan dan
menjaring konsumen di sana.
Salah satu peserta pameran dari Indonesia yaitu PT Tirta Marta, perusahaan
yang memproduksi produk-produk plastik ramah lingkungan. Berbeda dengan plastik
biasa yang terbuat dari bahan polimer, plastik ini terbuat dari bahan baku
tapioka atau singkong.
"Produk ini mendapat respons positif dari pengunjung pameran. Sebab,
di Eropa kan kesadaran untuk menggunakan produk ramah lingkungan sudah
tinggi," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi
Bustami, Kamis, 28 Februari 2013.
Dalam promosinya, disebutkan bahwa plastik produksi PT Tirta Marta dapat
hancur hanya dalam enam pekan, bergantung pada kondisi tanah dan aktivitas
mikroba.
Aplikasi produk tersebut bermacam-macam, antara lain doggie waste bag
(kantong untuk kotoran anjing) dan kantong belanja yang dapat dipakai ulang.
Di ajang pameran MUBA, PT Tirta Marta mendapatkan distributor potensial
yang melirik Ecoplas untuk pasar Madagaskar, Jerman, dan Swiss. Untuk semakin
meyakinkan konsumen Eropa, Ecoplas juga sudah mendapatkan sertifikasi Fair For
Life dari IMO yang berbasis di Swiss. "Ini menambah rasa kepercayaan
terhadap produk Indonesia, di mana Ecoplas selain ramah lingkungan juga
berdampak sosial, karena pada setiap 200 ton Ecoplas, dapat mempekerjakan 2.000
petani singkong dan industri rumahan," kata Gusmardi.
Selain produk Ecoplas, beberapa produk yang juga mendapatkan respons
positif dari buyer Swiss dan Jerman, antara lain furnitur outdoor, topi koki,
cotton hat, cake case, tenun lurik, kerajinan tangan, dan perhiasan.
Pameran MUBA 2013 merupakan ajang promosi yang pertama kali dilakukan oleh
Kementerian Perdagangan untuk menembus salah satu pasar nontradisional di
Eropa, yaitu Swiss. "Pada kesempatan ini, para peserta dapat berinteraksi
dan mengetahui secara langsung kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat Swiss
dan negara sekitarnya," tutur Gusmardi.
Indonesia yang merupakan "Negara Tamu Kehormatan" menampilkan
Paviliun Indonesia, yang ditempatkan di area pameran seluas 2.000 meter
persegi. Pameran MUBA merupakan pameran retail terbesar dan tertua di Swiss
yang dibuka untuk masyarakat umum. Pameran ini menempati luas area sebesar 75
ribu meter persegi.